Kamis, 23 Juni 2011

Maaf

Maaf...
Ingin kuucapkan kata itu padamu...
Namun semua hanya bisa tersimpan dalam raga ini...
Kutak ingin menyakitimu...
Kutak ingin membuatmu sedih dalam kepiluan...
Kutak ingin menghapus senyum di bibirmu...
Kutak ingin kehilangan tatapan kasih di matamu...
Terlalu banyak yang kau berikan padaku...
Terlalu banyak cinta yang kau limpahkan untukku...
Namun terkadang tak adil bagimu...
Aku tak bisa menenggelamkanmu dalam keasaan...
Karena keegoisan rasa yang tertahan di kalbu ini...
Karena kehampaan yang masih kurasakan...
Kata cintamu membuatku makin menyiksaku perlahan...
Rasa bersalah tanpa bisa kuungkapkan...
Maaf berulang-ulang ingin kukatakan padamu...
Kasihmu menyirami kegersangan jiwaku yang sesat...
Memberi arti perlahan tanpa bisa kualihkan...
Tapi berkali-kali aku ingin kuucapkan ....
Maaf...
Berikan aku kesempatan 'tuk menerimamu perlahan...
Berikan aku kesempatan merasakan indahnya dicintai...
Berikan aku waktu 'tuk semua ini...
Agar aku bisa melangkah bersamamu...
Agar aku bisa memegang erat tanganmu disisiku...
Agar aku bisa menemanimu sampai aku tua...

Selasa, 10 Mei 2011

Kesimpulan (Chandler dan Tetronix)


 Kesimpulan

     Chandler Home Products akan mencapai economies of scale dengan cara memperkecil biaya per unit produk dan produksi mereka telah mencapai jumlah yang besar, dengan menerapkan rasionalisasi anak jaringan perusahaan dan rasionalisasi pemasok yaitu dengan menutup sebagian dari anak perusahaan yang mereka miliki untuk mencapai efisiensi biaya dan pembatasan jumlah supplier yang paling efisien dan manageable.
    Tektronix dalam menghadapi suatu tantangan, pengaturan dan sistem informasi yang kurang terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik serta kinerja bidang keuangan yang buruk merupakan tantangan paling utama yang harus diperbaiki Tektronix demi mampu mempertahankan ritme persaingannya. Maka dengan melakukan hal ini:

1. Memperluas Visi
Carl Neun memiliki 3 visi:
  •  Pemisahan semua bisnis/divisi (menggunakan istilah “Frankfurt is Orlando“),
  •  Sekalipun terpisah, namun setiap divisi harus dapat sebanding satu sama lainnya dalam menyediakan status keuangan yang sifatnya global dan up-to-date (menggunakan isitlah “Apples to Apples“),
  •  Meminimalisasi perubahan paket perangkat lunak yang ada (menggunakan istilah “Plain Vanilla“),
Ketiga visi tersebut dituangkan dalam rencana dengan tujuan untuk memperbaiki infrastruktur TI yang dimilik Tektronix dan bidang keuangan secara menyeluruh dan untuk mengimplementasikan ERP ke dalam sistem perusahaan secara menyeluruh.
 2. Perencanaan Implementasi untuk Enterprise Resource Planning (ERP)
Implementasi ERP di Tektronix berjalan dalam 5 tahap
  • Tahap pertama adalah implementasi sistem manajemen keuangan (Financials).
  •  Tahap kedua hingga keempat adalah implementasi OMAR (Organizational Management/Accounts Receivable)
  •  Tahap terakhir adalah implementasi secara global
Dengan adanya ERP maka memungkinkan adanya standarisasi bisnis proses dan informasi yang terintegrasi memudahkan pekerjaan mereka dalam hal pengambilan keputusan. Bahkan setiap pekerja secara personal merasakan adanya kenaikan efektifitas kerja. Terutama dengan adanya implementasi ERP, Tetronix mendapatkan hasil yang sebanding dengan waktu, usaha dan biaya yang mereka keluarkan. Dengan ERP Tetronix merasakan adanya kenaikan efektifitas kerja secara personal, pekerja memanfaatkan waktu hanya 10% untuk memperoleh informasi yang akurat dan 90% sisa waktu digunakan untuk memikirkan bagaimana cara mengubahnya ke dalam suatu bentuk yang diinginkan pihak manajemen.

Sabtu, 30 April 2011

Kau

Bila kuingat dirimu ...
Kau membuat diri ini membeku...
Terdiam dalam kebisuan tanpa kata...
Menatap dalam kerapuhan hati yang tertinggal...
Megikat setiap deru aliran darah tanpa bisa berhenti..
Kau membuatku tak bisa bernafas...
Tersudut dalam raga tanpa bisa terbang jauh...
Kau membuatku pedih...
Kau membuatku pilu dalam keasaan...
Kau membuatku mengerti ...
Kau memberikan arti tanpa bisa kuhapus dari jiwa ini...
Kau memberikan kebahagiaan biarpun hanya sesaat...
Terseret dalam arus gelombang tanpa bisa kembali lagi...
Hanya kau yang bisa membuatku begini...
Hanya kau yang bisa membuatku memahami arti cinta...
Hanya kau yang bisa membuatku menari di hamparan awan ...
Tanpa bisa ku menolaknya...
Tanpa bisa ku mengalihkannya...
Terdampar dalam pusaran lautan bayangan dirimu...
Selalu...
Selamanya...

Iri

Bongkahan hati yang tersimpan...
Membuatku makin terjerat...
Membelenggu dalam ikatan tanpa bisa melepaskannya...
Semakin menatapnya...
Semakin hasrat membakar jiwa...
Tersesat dalam lautan bara api...
Semakin kutak ingin mengakuinya...
Semakin ku menolaknya...
Semakin ku menyadarinya...
Rasa ini makin membakar relung jiwa...
Berkobar makin membumbung tinggi...
Kusadari betapa hati ini iri padanya...
Iri akan dekapan cintanya...
Iri akan limpahan perhatiannya...
Iri akan senyumannya...
Iri akan mimpinya...
Semakin kuhempaskan rasa ini...
Makin tak terkendali...
Tersesat dalam hamparan jiwa kosong...
Tanpa bisa melepaskan sesaknya jiwa...
Makin tenggelam bagaikan raga yang telah mati...
Terkubur dalam kehampaan rasa...

Limpahan Rasaku

Setiap hembusan napas...
Setiap detak jantung terpacu...
Membungkus raga dalam selimut hati...
Mendekap jiwa bernapaskan cinta...
Membela kehampaan dalamnya hasrat...
Mengarungi lautan gelombang rindu...
Andai waktu bisa terhenti sesaat...
Kuingin memelukmu...
Membisikkan kata terindah untukmu...
Kuingin mendekapmu...
Hingga diri ini tenggelam didalamnya...
Kuingin membelaimu...
Mengukir keindahannya dalam jiwa...
Semakin kusimpan hasrat ini...
Semakin ku tak bisa melepaskan jerat ini...
Semakin ku jauh menghapus rasa...
Semakin ku tenggelam dalam dirimu...
Semakin terbelenggu dalam ikatanmu...
Ku hanya ingin mendekapmu...
Membelaimu...
Menyentuhmu...
Memelukmu dengan balutan segala rasa...
Hanya dirimu...
Hanya kau seorang...